Restoran Cina: Duel Maut Manis-Gurih vs. Pedas-Nendang (Kanton vs. Hunan)
Siapa Bilang Cina Cuma Satu Rasa? Kenalan Sama Jagoan Gurih dan Raja Cabai!
Restoran Cina, tempat di mana setiap orang pasti punya menu andalan. Tapi, tahukah Anda bahwa “Masakan Cina” itu sekompleks drama Korea 50 episode? Dua bintang utama yang sering nongol di peta kuliner Tiongkok adalah masakan Kanton (atau Yue) dan masakan Hunan (atau Xiang). Mereka ini ibarat air dan api, atau lebih tepatnya, es krim dan sambal ijo!
Bayangkan Anda masuk ke restoran yang menantang maut dengan menyajikan dua aliran masakan ini sekaligus. Di satu sisi, ada si elegan dari Selatan, Kanton. Di sisi lain, ada si garang dari pedalaman, Hunan. Jantung mana yang tidak deg-degan?
Subjudul: Kanton: Si Lembut Manis yang Membuai Lidah (Fokus Keyword: Masakan Kanton)
Masakan Kanton, yang asalnya dari Provinsi Guangdong, adalah tipe makanan yang “sopan”. Ciri khasnya? Rasa yang bersih, segar, dan cenderung manis-gurih. Mereka memuja kesegaran bahan baku. Teknik memasaknya pun anggun, seperti merebus, mengukus (dim sum!), atau menggoreng cepat (stir-frying).
Saat Anda pesan hidangan Kanton, seperti bebek peking yang renyah dengan kulit mengkilap, atau char siu (babi panggang madu) yang legit, Anda sedang menikmati seni kuliner yang mengedepankan esensi bahan tanpa bumbu yang ‘ugal-ugalan’. Ibaratnya, kalau masakan Kanton ini adalah musisi, dia adalah pemain piano klasik yang sangat terampil, lembut namun mematikan.
Para koki Kanton ini anti dengan drama bumbu berlebihan. Mereka hanya menggunakan bumbu dasar seperti jahe, bawang putih, hoisin sauce, dan sedikit https://moranfamilyrestaurant.com/menu arak masak untuk menghasilkan rasa yang “murni”. Cocok banget buat lidah yang sensitif atau buat Anda yang lagi kencan dan tidak mau ada drama keringat bercucuran karena kepedasan.
Subjudul: Hunan: Si Pedas Berani yang Bikin Keringat Mengucur Deras (Fokus Keyword: Masakan Hunan)
Nah, sekarang pindah ke ring sebelah, ada Masakan Hunan. Ini adalah aliran yang sama sekali berbeda, seperti band death metal dibandingkan piano klasik. Berasal dari Provinsi Hunan di Tiongkok Tengah, masakan ini adalah surga bagi para pecinta pedas. Mereka bahkan punya julukan: “Tidak ada hidangan yang lengkap tanpa cabai!”
Jika Kanton anggun, Hunan itu blak-blakan. Cita rasanya? Pedas, asam, aromatik, dan sangat kaya. Cabai di sini bukan hanya sekadar pelengkap, tapi bintang utama! Bedanya dengan masakan Szechuan yang pedasnya bisa bikin mulut kebas (mala), pedasnya Hunan itu lebih “pedas natural” dan bikin Anda keringatan seolah habis lari maraton. Teknik memasak andalan mereka beragam, mulai dari mengukus, menumis, hingga mengasap (smoking) yang memberi aroma khas.
Hidangan Hunan yang terkenal? Sebut saja Duo Jiao Yu Tou (kepala ikan kukus dengan cabai cincang pedas) yang penampilannya saja sudah mengancam. Jika Anda memesan masakan Hunan, siapkan tisu (bukan untuk mengelap air mata haru, tapi keringat deras!) dan minuman dingin di dekat Anda.
Subjudul: Dua Rasa, Satu Atap: Kenikmatan yang Kontradiktif
Pilih mana? Ini adalah dilema terlucu yang bisa Anda alami di satu meja makan!
Di satu sisi, Anda ingin dimanja oleh Dim Sum yang lembut dan Congee yang menenangkan dari Masakan Kanton. Di sisi lain, Anda ingin “dirajam” oleh gurita cabai dari Masakan Hunan yang pedasnya menendang sampai ke ubun-ubun.
Restoran yang menggabungkan keduanya menawarkan pengalaman ganda. Anda bisa menyuapi diri dengan makanan super pedas, lalu langsung netralisir dengan Dim Sum kukus yang healing. Ini seperti hubungan yang sehat: ada drama dan tawa. Jadi, jika Anda bosan dengan rasa Cina yang itu-itu saja, tantang lidah Anda. Ajak teman Anda yang anti-pedas untuk mencoba sesendok hidangan Hunan, lalu rekam ekspresinya! Dijamin, malam Anda akan penuh cerita, entah itu tawa bahagia atau ratapan karena kepedasan! Selamat mencoba duel maut kuliner ini!